NAHDLATUL 'ULAMA

NAHDLATUL 'ULAMA
ALHAMDULILLAH KAMI ORANG NU SEMUA

Rabu, 25 September 2013

macam macam gelar

Sarjana (S1)

Sebelum tahun 1993, gelar sarjana yang ada di Indonesia antara lain Doktorandus (Drs.), Doktoranda (Dra.), dan Insinyur (Ir.).
Setelah tahun 1993,penggunaan baku gelar sarjana yang ada di Indonesia antara lain :
  • Sarjana Peternakan (S.Pt)
  • Sarjana Ilmu Politik (S.IP)
  • Sarjana Ekonomi Islam (S. E. I.),
  • Sarjana Ekonomi (S.E.),
  • Sarjana Komputer (S.Kom.),
  • Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.K.M.),
  • Sarjana Hukum (S.H.),
  • Sarjana Hukum Islam (S. H. I.),
  • Sarjana Administrasi Bisnis / Administrasi Niaga (S.AB.),
  • Sarjana Pertanian (S.P.),
  • Sarjana Teknik (S.T.),
  • Sarjana Teknologi Pertanian (S.T.P.),
  • Sarjana Agama (S.Ag.), saat ini berubah menjadi Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.),
  • Sarjana Pendidikan (S.Pd.),
  • Sarjana Ilmu Kepolisian (S.IK.),
  • Sarjana Psikologi (S.Psi.),
  • Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom.),
  • Sarjana Sosial (S.Sos.),
  • Sarjana Kehutanan (S.Hut.),
  • Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.),
  • Sarjana Syari'ah (S.Sy.),
  • Sarjana Sains (Teologi) (S.Si. (Teol.)),
  • Sarjana Teologi Islam (S.Th.I.),
  • Sarjana Teologi Kristen (S.Th.),
  • Sarjana Sains (S.Si.), dan
  • Sarjana Farmasi (S.Farm.)
  • Sarjana Seni (S. Sn)
  • Sarjana Administrasi Publik / Administrasi Negara (S.AP)
Gelar sarjana ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan huruf S diikuti inisial bidang studi. Strata pendidikan Sarjana ini disebut sebagai Strata 1 atau biasa disingkat S1. Studi Sarjana terdiri dari 144 SKS (satuan kredit semester) dan secara normatif ditempuh selama 4 tahun[rujukan?]

Magister (S2)

Gelar magister yang ada di Indonesia antara lain
  • Master of Arts (MA)
  • Master of Computer Science (M.Cs.)
  • Magister Agama (M.Ag.)
  • Magister Kehutanan (M.Hut.)
  • Magister Manajemen (M.M.)
  • Magister Sains (M.Si.)
  • Magister Ilmu Komputer (M.Kom.)
  • Magister Teknologi Informasi (M.T.I.)
  • Magister Manajemen Sistem Informasi (MMSI.)
  • Magister Pendidikan (M.Pd.)
  • Magister Akuntansi (M.Ak.)
  • Magister Administrasi Rumah Sakit (M.A.R.S.)
  • Magister Seni (M.Sn)
  • Magister Farmasi (M.Farm.)
  • Magister Psikologi (M.Psi.)
  • Magister Kenotariatan (M.Kn.)
  • Magister Manajemen Pendidikan (M.M.Pd.)
  • Magister Teknik (M.T.)
  • Magister Humaniora (M.Hum.)
  • Magister Statistik (M.Stat.)
Gelar magister ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan huruf M diikuti inisial bidang studi. Strata pendidikan Magister ini disebut sebagai Strata-2 atau biasa disingkat S2.Khusus untuk gelar MA (Master of Arts) yang diberikan pada IAIN Sumatera Utara untuk Program studi (Ekonomi Islam, Pendidikan Islam, Tafsir Hadis, Filsafat Islam, dan Hukum Islam)

Doktor (S3)

Doktor adalah gelar akademik tertinggi yang dapat diberikan kepada seseorang yang menempuh pendidikan yang diperoleh dari perguruan tinggi. Untuk memperoleh gelar Doktor di Indonesia, seseorang umumnya harus menempuh perkuliahan (kelas) dan diakhir melakukan penelitian untuk menyusun disertasi. Di Indonesia, gelar doktor dari bidang studi apapun bergelar Doktor dan ditulis di depan nama yang berhak dengan mencantumkan singkatan 'DR'. Strata pendidikan Doktor ini disebut sebagai Strata-3 atau biasa disingkat S3. contoh: Dr. (Nama) (Nama Keluarga)

Gelar Akademik Baru

Berdasarkan surat edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional (sekarang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) nomor 1030/D/T/2010[1] tanggal 26 agustus 2010, ditetapkan nomenklatur baru serta kompetensi lulusan untuk empat bidang ilmu, yakni: psikologi, ilmu komunikasi, ilmu komputer,ilmu administrasi dan arsitektur lanskap. Daftar gelar untuk lulusan keempat bidang ilmu tersebut adalah sebagai berikut:
Bidang Ilmu Psikologi
  • Sarjana
  • Magister
    • Psikologi (M.Si.)
    • Psikologi Profesi (M.Psi.)
    • Psikologi terapan (M.Psi.T.)
Bidang Ilmu Komunikasi
Bidang Ilmu Komputer
Bidang Arsitektur Lanskap
  • Diploma
  • Sarjana
    • Sarjana Arsitektur Lanskap (S.SArl.)
  • Magister
    • Magister Arsitektur Lanskap (M.SArl.)
    • Magister Arsitektur Lanskap Terapan (M.Arl.)
Bidang Administrasi
  • Sarjana
    • Sarjana Administrasi Bisnis (S.AB)
    • Sarjana Administrasi Publik (S.AP)
  • Magister
    • Magister Administrasi Bisnis (M.AB)
    • Magister Administrasi Publik (M.AP)
Sementara untuk jenjang S3 (Doktoral) pada keempat bidang ilmu tersebut tetap menggunakan gelar Doktor (DR.)

Gelar akademik di Hindia-Belanda dan Belanda

Gelar akademik di negara-negara yang menganut sistem Anglo-Saxon

Bachelor

Master

Doctor

Gelar akademik di Jerman

  • Diplom-Ingenieur (Dipl.-Ing.)
  • Magister
  • Doktor + Bidang Studi: Dr. rer. nat., Dr. phil., Dr. iur., Dr. rer. oec., Dr. rer. pol., Dr. med., Dr.-Ing.

Lihat pula


macam macam gelar

Sarjana (S1)

Sebelum tahun 1993, gelar sarjana yang ada di Indonesia antara lain Doktorandus (Drs.), Doktoranda (Dra.), dan Insinyur (Ir.).
Setelah tahun 1993,penggunaan baku gelar sarjana yang ada di Indonesia antara lain :
  • Sarjana Peternakan (S.Pt)
  • Sarjana Ilmu Politik (S.IP)
  • Sarjana Ekonomi Islam (S. E. I.),
  • Sarjana Ekonomi (S.E.),
  • Sarjana Komputer (S.Kom.),
  • Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.K.M.),
  • Sarjana Hukum (S.H.),
  • Sarjana Hukum Islam (S. H. I.),
  • Sarjana Administrasi Bisnis / Administrasi Niaga (S.AB.),
  • Sarjana Pertanian (S.P.),
  • Sarjana Teknik (S.T.),
  • Sarjana Teknologi Pertanian (S.T.P.),
  • Sarjana Agama (S.Ag.), saat ini berubah menjadi Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.),
  • Sarjana Pendidikan (S.Pd.),
  • Sarjana Ilmu Kepolisian (S.IK.),
  • Sarjana Psikologi (S.Psi.),
  • Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom.),
  • Sarjana Sosial (S.Sos.),
  • Sarjana Kehutanan (S.Hut.),
  • Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.),
  • Sarjana Syari'ah (S.Sy.),
  • Sarjana Sains (Teologi) (S.Si. (Teol.)),
  • Sarjana Teologi Islam (S.Th.I.),
  • Sarjana Teologi Kristen (S.Th.),
  • Sarjana Sains (S.Si.), dan
  • Sarjana Farmasi (S.Farm.)
  • Sarjana Seni (S. Sn)
  • Sarjana Administrasi Publik / Administrasi Negara (S.AP)
Gelar sarjana ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan huruf S diikuti inisial bidang studi. Strata pendidikan Sarjana ini disebut sebagai Strata 1 atau biasa disingkat S1. Studi Sarjana terdiri dari 144 SKS (satuan kredit semester) dan secara normatif ditempuh selama 4 tahun[rujukan?]

Magister (S2)

Gelar magister yang ada di Indonesia antara lain
  • Master of Arts (MA)
  • Master of Computer Science (M.Cs.)
  • Magister Agama (M.Ag.)
  • Magister Kehutanan (M.Hut.)
  • Magister Manajemen (M.M.)
  • Magister Sains (M.Si.)
  • Magister Ilmu Komputer (M.Kom.)
  • Magister Teknologi Informasi (M.T.I.)
  • Magister Manajemen Sistem Informasi (MMSI.)
  • Magister Pendidikan (M.Pd.)
  • Magister Akuntansi (M.Ak.)
  • Magister Administrasi Rumah Sakit (M.A.R.S.)
  • Magister Seni (M.Sn)
  • Magister Farmasi (M.Farm.)
  • Magister Psikologi (M.Psi.)
  • Magister Kenotariatan (M.Kn.)
  • Magister Manajemen Pendidikan (M.M.Pd.)
  • Magister Teknik (M.T.)
  • Magister Humaniora (M.Hum.)
  • Magister Statistik (M.Stat.)
Gelar magister ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan huruf M diikuti inisial bidang studi. Strata pendidikan Magister ini disebut sebagai Strata-2 atau biasa disingkat S2.Khusus untuk gelar MA (Master of Arts) yang diberikan pada IAIN Sumatera Utara untuk Program studi (Ekonomi Islam, Pendidikan Islam, Tafsir Hadis, Filsafat Islam, dan Hukum Islam)

Doktor (S3)

Doktor adalah gelar akademik tertinggi yang dapat diberikan kepada seseorang yang menempuh pendidikan yang diperoleh dari perguruan tinggi. Untuk memperoleh gelar Doktor di Indonesia, seseorang umumnya harus menempuh perkuliahan (kelas) dan diakhir melakukan penelitian untuk menyusun disertasi. Di Indonesia, gelar doktor dari bidang studi apapun bergelar Doktor dan ditulis di depan nama yang berhak dengan mencantumkan singkatan 'DR'. Strata pendidikan Doktor ini disebut sebagai Strata-3 atau biasa disingkat S3. contoh: Dr. (Nama) (Nama Keluarga)

Gelar Akademik Baru

Berdasarkan surat edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional (sekarang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) nomor 1030/D/T/2010[1] tanggal 26 agustus 2010, ditetapkan nomenklatur baru serta kompetensi lulusan untuk empat bidang ilmu, yakni: psikologi, ilmu komunikasi, ilmu komputer,ilmu administrasi dan arsitektur lanskap. Daftar gelar untuk lulusan keempat bidang ilmu tersebut adalah sebagai berikut:
Bidang Ilmu Psikologi
  • Sarjana
  • Magister
    • Psikologi (M.Si.)
    • Psikologi Profesi (M.Psi.)
    • Psikologi terapan (M.Psi.T.)
Bidang Ilmu Komunikasi
Bidang Ilmu Komputer
Bidang Arsitektur Lanskap
  • Diploma
  • Sarjana
    • Sarjana Arsitektur Lanskap (S.SArl.)
  • Magister
    • Magister Arsitektur Lanskap (M.SArl.)
    • Magister Arsitektur Lanskap Terapan (M.Arl.)
Bidang Administrasi
  • Sarjana
    • Sarjana Administrasi Bisnis (S.AB)
    • Sarjana Administrasi Publik (S.AP)
  • Magister
    • Magister Administrasi Bisnis (M.AB)
    • Magister Administrasi Publik (M.AP)
Sementara untuk jenjang S3 (Doktoral) pada keempat bidang ilmu tersebut tetap menggunakan gelar Doktor (DR.)

Gelar akademik di Hindia-Belanda dan Belanda

Gelar akademik di negara-negara yang menganut sistem Anglo-Saxon

Bachelor

Master

Doctor

Gelar akademik di Jerman

  • Diplom-Ingenieur (Dipl.-Ing.)
  • Magister
  • Doktor + Bidang Studi: Dr. rer. nat., Dr. phil., Dr. iur., Dr. rer. oec., Dr. rer. pol., Dr. med., Dr.-Ing.

Lihat pula


e-mail yahoo

TAHRIR_NURBAHRI@YAHOO.CO.ID

passwourd FACEBOOK

Sabtu, 14 September 2013

POLITIK

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang juga menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dinilai sudah layak menjadi calon presiden (Capres) pada 2014 nanti.
Koordinator Nasional Relawan Jokowi, Ahmad Khoiron Mustafit, dalam keterangan persnya mengatakan, didampuknya Jokowi untuk membacakan 'dedication of life' yang ditulis Presiden Pertama RI Soekarno dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke III di Ancol, Jakarta, merupakan sinyal positif bahwa mantan Walikota Solo itu akan diusung sebagai Capres di Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 mendatang.
"PDIP sangat layak untuk mencapreskan Jokowi. Jokowi dinilai Megawati memiliki getaran jiwa seperti proklamator Bung Karno," kata Ahmad, Sabtu (7/9/2013).
Pria yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif The Veteran Center itu berpandangan, Jokowi sudah memiliki modal kepercayaan dari rakyat atas kepemimpinannya sbg Gubernur DKI Jakarta. Jokowi juga merupakan pejabat publik yang bersih dan bersahaja. Selain itu, Jokowi relatif tidak memiliki dosa sosial di masa lalu.
"Jokowi adalah representasi rakyat yang melawan terhadap birahi para pemimpin parpol yang tidak memiliki kemampuan dan track record sebagai pemimpin tetapi sangat ngotot menjadi Capres," tuturnya.
Sudah setahun ini, kata Ahmad, Jokowi sukses memimpin Jakarta, setahun ke depan lagi pasti semakin banyak prestasi yang diukir oleh Jokowi. "Kami kagum dengan gebrakan Jokowi yang sederhana, tidak neko-neko dan baik hati," ucapnya.
Menurutnya, dengan argumentasi tersebut diatas, Relawan Jokowi mendesak Ketua Umum PDIP Megawati dan jajaran pengurus DPP maupun DPD untuk mencapreskan Jokowi.
"Jika PDIP tidak mencapreskan Jokowi pada Rakernas PDIP, akibatnya sangat berbahaya bukan hanya bagi PDIP itu sendiri, tetapi juga bagi kelangsungan bangsa, karena kepemimpinan nasional yang gagal memerangi KKN dan gagal memakmurkan rakyatnya, akan terus berlanjut hingga lima tahun ke depan," ujarnya.




BENAR-BENAR RELAKAH JOKOWI JADI CALON PRESIDEN


JAKARTA, KOMPAS.com — Joko Widodo boleh saja menjadi pemuncak di beragam survei untuk menjadi kandidat Presiden pada 2014. Namun, terselip di antara rakyat, yang mungkin tak pernah terpilih menjadi responden survei, harapan lain untuk Gubernur DKI Jakarta itu.

"(Nyapres-nya) nanti saja, setelah dia menepati janji-janjinya di Jakarta," harap Agnes Komala Dewi (59), ibu rumah tangga yang tinggal di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Sebagai orang yang lahir dan besar di Jakarta, dia melihat banyak persoalan yang masih butuh penanganan Jokowi.

Menurut Dewi, selama ini beragam persoalan tak teratasi dari waktu ke waktu, dari satu gubernur ke gubernur berikutnya. Mulai dari masalah macet, banjir, sampah, pedagang kaki lima, dan amburadulnya birokrasi. 

Dewi melihat sosok Jokowi mampu mengurai satu persoalan itu. Menurut dia, dalam bahasa analogi, Jokowi punya kemampuan untuk mengurai satu per satu benang kusut itu, bahkan mungkin "mengguntingnya" hingga masalah itu tuntas.

"Yang saya nggak habis pikir itu Tanah Abang bisa diapain itu sampai bersih dari PKL dan lancar. Benar-benar sulit dipercaya rasanya ngatur orang di sana pasti buanyak begitu," ungkap Dewi kagum.

Jangan jadi "pernikahan dini"...

Pendapat serupa juga datang dari Agung Basuki (43), salah satu karyawan swasta di Jakarta. Bila Jokowi "dipaksakan" menjadi calon presiden pada 2014, dia menganalogikannya dengan cerita sinetron yang booming pada era 2000-an, Pernikahan Dini.

Tanpa mengurangi pengakuan atas kinerja Jokowi, Agung berpendapat bahwa belum saatnya bagi Jokowi untuk naik ke tampuk pimpinan nasional. "Scoop (kinerja Jokowi) masih kecil, belum luas untuk jadi pemimpin nasional. Seperti perkawinan (bila dipaksakan mencalonkan Jakarta) akan menjadi pernikahan dini," kata dia.

Menurut Agung, menyelesaikan masalah Jakarta adalah ujian kepemimpinan bagi Jokowi sebelum naik level nasional. Namun, dia pun tak memungkiri bahwa dari hampir semua pemimpin Indonesia sampai saat ini, baru Soekarno yang benar-benar menjalani ujian sebelum menjadi pemimpin nasional.

"Ini justru momentum untuk menguji secara langsung calon pemimpin. Jika Jokowi berhasil menata Jakarta, saya yakin masyarakat Indonesia tak akan mengalihkan pilihannya ke calon lain dalam pemilu presiden," papar Agung dengan berapi-api.

Dari kalangan mahasiswa, Ryan Wicaksana (22) berharap Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri tak buru-buru mendapuk Jokowi maju menjadi calon presiden. "Bu Mega enggak usah buru-buru sebenarnya. Ia harus yakin Jokowi pasti menang (dan) jadi. Mendingan tunggu di periode yang selanjutnya saja," ujar dia.

Masih terlalu emosional
Entah beberapa warga yang secara acak ditanya Kompas.com, mereka adalah "anomali" atau justru gambaran sesungguhnya dari rakyat yang tak cuma sejumlah responden survei. Dukungan untuk Jokowi seolah membanjir dari segala penjuru. Tak terkecuali ketika PDI Perjuangan menggelar rapat kerja nasional di Ancol, Jakarta, 6-8 September 2013.

Bila pada momentum serupa sebelumnya dukungan hampir pasti mengarah kepada Megawati untuk dicalonkan kembali menjadi RI-1, rakernas kali ini memunculkan aura seolah-olah Jokowi adalah kandidat tunggal yang dimiliki partai ini.

Hanya, partai tersebut masih harus cukup bersabar, untuk tak begitu saja mendeklarasikan Jokowi atau siapa pun kandidat yang akan diusungnya dalam Pemilu Presiden 2014. Siapa pun yang akan dicalonkan, mereka berkilah butuh momentum yang benar-benar tepat untuk pendeklarasian. Megawati dalam pernyataannya pun mengatakan, PDI Perjuangan baru akan memutuskan calon presiden yang akan diusung setelah ada hasil Pemilu Legislatif 2014.

"Masih terlalu emosional untuk mendukung Jokowi sekarang. Publik perlu diajak rasional karena masyarakat kita berubah-ubah juga," ujar Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira di sela-sela Rakernas PDI Perjuangan. Tersirat, partai ini tak mau terantuk tiga kali gagal memenangi pemilu, meski seolah-olah kemenangan sudah di depan mata seperti pada Pemilu 2004 dan Pemilu 2009.

Maka dari itu, ibarat sinetron pula, akhir kata dari apakah Jokowi akan tetap menjadi Gubernur DKI sampai 2017 atau "naik kelas" berlaga ke kursi kepemimpinan nasional, hal itu benar-benar menanti momentum tepat untuk mencapai klimaks. 

Setidaknya, pertanyaan hari ini adalah, benar-benar relakah semua warga Jakarta "ditinggalkan" gubernurnya ketika mereka ada di tengah harapan bahwa akhirnya ada juga yang bisa menata Jakarta. Sepertinya memang harus menunggu waktu dan momentum untuk mendapatkan jawabannya.

ngabodor heula akh

Mimiti Masantren


Jang Ibro mimiti masantren. Manehna can kungsi masak sorangan. Hiji mangsa ku seniorna dititah naheur cai jang nyieun ci kopi. Atuh rada bingung. Nya pok nanya ka santri sejen, jang Juhe nu geus wanoh, nu hanjakalna teh sarua anyar jeung teu kungsi ngalaman masak di imahna.

"Kang, abdi teh teu acan kantos naheur cai. dupi ari asakna kumaha, nya?"

"Oh, gampil, upami tos ngagolak, cagap. Tah upami tos hipu, eta hartosna tos asak..."jang Juhe inget kana bubuahan, ari asak pan sok hipu. geus kitu, jang Ibro ka dapur, cai nu gagolak dicagap. puguh we ngajerete, da cai sakitu panasna. balik deui ka jang Juhe.

"Kang, cai teh kalah ka panas pisan geuning?"
"Oh..mun dina buah mah, teuas keneh meureun. ke antos sakedap..."



Maung jeung Uncal (bodor si cepot)


Hiji poe leuweung nu sakitu legana kaduruk nepi ka cai ge garing bakating ku panasna seuneu. sasatoan kabeh mencar kalabur kaluar, teu nyesa hiji hijieun acan.

Sanggeus kahuruan tinggal haseupna tina jeuro guha kaluar indung jeung anak maung.

"Ma..aden lapar" anak maung ka indungna

"Nya ke urang..." can ge beres nyarita, ti tukangeun kaluar oge uncal ti jeuro guha, singhoreng uncal jalu nu ngilu nyumput.

"Ma itu uncal..udag ma aden hayang daging uncal" anak maung rada ngagareuwahkeun indungna anu reuwaseun.

Indung maung teu talangke langsung luncat ngudag eta uncal.

Uncal anu leuwih leutik leuwih lincah tibatan maung, ngan satarik tarikna ge sato nu geus nahan lapar jeung hawa panas duanana beuki laun, ngan sakadang uncal gancang manggih jalan manehna lulumpatan ngaliwatan tangkal kai nu rekep, maung bati ku nafsu teu bisa newak bae beunang kadeoh, manehna muru uncal ngan..awak maung tungtungna nyelap na sela tangkal.

Kanyahoan maung teu bisa ojah, uncal nguriling balik deui. abong jalu sanajan uncal boga pikiran cabul.

"Ah..bae sagalakna maung, da ti tukang mah angger we maung bikang" uncal ngomong sorangan. geus kitumah maung teh diopi ku uncal. geus beres uncal terus lumpat deui bari heheotan..(aya kituh uncal nga heot).

Geus bisa leupas maung balik deui ka anakna.

"Ma...ma..kumaha SI UNCAL teh beunang...mana ma..aden lapar.."

Indung maung kadon jamutrut ka anakna " eh...ari maneh tong susa sisi PAPIH kituh!!!" bari ngaleos.

Mimpi Malam Jum'at


Orang Jawa dengan menggunakan bahasa sunda tetapi logatnya memakai bahasa Jawa bercerita kepada Orang Sunda tentang mimpinya di malam Jum'at.

Orang Jawa : "Mas abdi wengi ngimpen

Orang Sunda : "ngimpen naon mas?"

Orang Jawa : "Ngimpen bobo jeung nu geulis."

Orang Sunda : "Kumaha dina jero impenannana?"

Orang Jawa : "Pokona endah pisan ngan pas abdi gugah nu geulis teh hento aya, pan abdi teh kesel ah abdi teh bobo deui we."

Orang Jawa : "Eh ngimpen deui."

Orang Sunda : "Bari kerung, ngimpen naon deui mas?"

Orang Jawa : "Ngimpen gaduh acis seueur pisan. Pas abdi gugah dicabakan dina pesak calana, acisna hento aya ah abdi teh kesel bobo deui we."

Orang Jawa : "Eh abdi ngimpen deui"

Orang Sunda : "Ngimpen naon deui mas?"

Orang Jawa : "Ngimpen ee"

Orang Sunda : "Kumaha tah?"

Orang Jawa : "Pas abdi gugah, dicabak teh aya ee teh. Hahahahahahaha...."